Bukber Keluarga Besar Jurusan MIPA

Sabtu (25/5) Jurusan MIPA menggelar Buka Puasa Bersama. Bertempat di Aula Gedung FTIK, acara “Buka Puasa Bersama Keluarga Besar Jurusan Pendidikann MIPA” ini acara dihadiri oleh para dosen, mahasiswa dan tamu undangan. Diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan MIPA.
Acara ini bertajuk “Meningkatkan Kualitas Keimanan dan Ketakwaan Menuju Ramadhan Berkah.” Turut hadir pula Gito Supriadi, M.Pd, Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Sri Patmawati, M.Pd., Ketua Jurusan MIPA, Suhartono, M.Pd., Ketua Prodi Tadris Fisika.
Dalam sambutannya, Wadek III mengapresiasi acara ini. “Di kesempatan ini, saya sekaligus ingin berpamitan kepada keluarga besar Jurusan MIPA. Jabatan saya selaku Wakil Dekan tiga tinggal beberapa hari lagi.”
“Saya punya hubungan emosional yang kuat dengan Jurusan MIPA ini,” ungkapnya. Beliau menceritakan bahwa dirinya termasuk dalam tim pendiri dan perintis Jurusan MIPA ini. Yang dimulai dari didirikannya Prodi Tadris Fisika dan disusul kemudian Prodi Tadris Biologi.

Tausiyah menjelang Buka Puasa disampaikan oleh Cecep Zakarias El Bilad, S.IP., M.Ud, dosen muda di FTIK. Pada kesempatan itu, dosen yang akrab dipanggil Pak Cecep itu mengajak para mahasiswa untuk berjuang menjadi hamba yang dicintai Allah.
“Tidak ada sesuatu pun yang lebih dicintai Allah melebihi seorang pemuda yang bertaubat,” tuturnya mengutip sebuah hadits Nabi.
Terkait hadits itu Pengasuh Pondok Dzikir Miftahus Sudur itu menjelaskan, bertaubat di sini bukan sekedar beristighfar. Taubat dari Bahasa Arab yang artinya kembali. Kembali mendekat kepada Allah.
Masa muda adalah masa peralihan, dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Bagaimana seseorang melewati masa mudanya sangat besar pengaruhnya untuk kelak di masa dewasanya. “Untuk itu, masa muda, masa kuliah, manfaatkan sebaik-baiknya untuk hal-hal yang positif. Yang bermanfaat untuk diri, orang lain dan masa depan,” ungkapnya memberi motivasi.
“Kurangi dan bila mampu jauhi sama sekali hal-hal yang tidak banyak manfaatnya, yang sekedar kesenangan sesaat. Sebab kata Nabi SAW, tanda bahwa Allah berpaling dari seorang hamba ialah, hamba tersebut disibukkan dengan perkara-perkara yang tidak berfaedah.”
“Maka niatkan semua aktifitas di kampus, belajar, riset di laboratorium maupun lapangan, sebagai ibadah kepada Allah. Jalani semuanya itu ikhlas untuk meraih ridha Allah. Kata Nabi, kerugian besar bila seorang hamba melewati sesaat saja umurnya untuk perkara yang tidak bernilai ibadah.”